Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kalimat tersebut merupakan kiasan untuk mengingatkan kita agar berhati-hati dalam membeli sesuatu. Karena kalau dalam Islam, hukum jual beli kucing itu ada yang membolehkan dan ada yang melarang. Terlepas dari itu semua, jangan sampai ada yang menjualbelikan kucing dalam karung, apalagi diluar karung. Meskipun sangat disayangkan, praktik tersebut terjadi di pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Mirisnya, jual beli kucing tersebut bukannya untuk di adopsi/dipelihara, melainkan untuk di konsumsi! Namun yang menarik dari ungkapan tersebut adalah, apa alasan menggunakan hewan kucing yang ada didalam karung dengan aktivitas jual beli? Apakah ada sejarahnya kegiatan menjual kucing dalam karung itu pernah terjadi? Saya kurang tahu dan tidak ingin terlalu mencari tahu. Karena seperti yang kita ketahui bahwasanya suatu ungkapan pribahasa biasanya terbentuk dari hasil realita, peristiwa, pemikiran, pengamatan, atau pribahasa berikut"Bagai anak ayam kehilangan induk" yang bermakna "orang yang kebingungan dan gelisah." Tentu kita tahu bahwasanya anak ayam yang kehilangan induk akan kesana kemari bingung tak tau arah. Sehingga peribahasa ini terbentuk dari hasil tidak jadi masalah, karena tidak semua istilah ataupun pribahasa itu harus dijelaskan secara detail alasan penyusunannya. Dan biasanya kita juga tahu maksud dari beberapa pribahasa atau istilah tertentu. Seperti panjang tangan yang berarti suka mencuri, lepas tangan yang berarti tidak peduli/tidak tanggung jawab, atau gaji buta yang berarti menerima gaji namun tidak pada maksud kalimat tersebut yang sebenarnya, pelajaran yang bisa diambil adalah Jangan membeli sesuatu yang kita tidak tahu pasti apa barangnya. Dalam hal belanja online, jangan lupa untuk melihat review dari konsumen yang sudah membelinya. Jangan hanya tergiur dengan harga ataupun kemasannya yang menarik. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Walhasil membeli barang yang tidak kita ketahui alias “membeli kucing dalam karung” adalah jual beli yang tidak sah. Misalnya: Sebagian konter HP yangMAHKAMAH Konstitusi MK diminta segera menjatuhkan putusan perihal sistem pemilu legislatif pileg 2024. Jika ditunda bisa menimbulkan ketidakpastian bagi partai maupun calon legislatif caleg. "Kita tentu berharap MK memutuskan lebih cepat, jika lebih lama memutuskan terkait gugatan sistem pemilu, bisa menimbulkan ketidakpastian," kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa ditemui saat Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif di Kebon Pines Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 31/5. Saan pun berharap MK bisa memuaskan semua pihak, terutama fraksi-fraksi partai politik di DPR RI yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Apalagi sistem proporsional terbuka, kata Saan yang sudah dijalankan selama tiga kali penyelenggaraan pemilu. Baca juga PDIP Sebut Sikap 8 Fraksi DPR yang Mau Pemilu Tertutup Cuma Gimik "Kita juga minta MK memutuskan proporsional terbuka dengan mempertimbangkan pendapat masyarakat yang 70% lebih hasil survei menghendaki proporsional terbuka. Bahkan partai-partai, masyarakat sipil, penggiat pemilu juga menghendaki tetap terbuka," jelasnya. Sebaliknya, bila MK memutuskan di luar kehendak mayoritas, pastinya akan menimbulkan masalah besar. "Masalah buat partai, yang sudah menyusun daftar caleg berdasarkan proporsional terbuka, buat caleg itu sendiri, antusiasme, semangat, motivasinya berkurang karena dengan proporsional tertutup mereka susah berkompetisi," ujarnya. Baca juga Sistem Proporsional Tertutup Bisa Memicu Tingginya Angka Golput Menurutnya, sistem proporsional tertutup diibaratkan membeli kucing dalam karung karena masyarakat tidak tahu siapa wakilnya di dewan, selain itu masyarakat juga seolah-olah dirampas hak politiknya. Jika proporsional tertutup disahkan, lanjut Saan, tentunya putusan ini merupakan suatu kemunduran dalam proses demokrasi di Indonesia. "Ketika tidak tahu siapa wakilnya, maka kan fungsi keterwakilan itu tidak akan ada. Karena apa? Masyarakat tidak tahu wakilnya, dan wakil juga tidak tahu masyarakatnya. Hal-hal seperti itu mudah-mudahan MK pertimbangkan," tuturnya. Dia menjelaskan, keuntungan jika menggunakan sistem pemungutan suara dalam pemilu proporsional terbuka, partai bisa menghadirkan caleg-caleg kompetitif dan masyarakat pun bisa langsung memilih calon terbaik wakilnya. Sebaliknya, jika menjadi proporsional tertutup, antara calon dengan masyarakat atau pemilih tidak saling mengenal. "Nah karena kita mewakili masyarakat, tentu harus saling mengenal, memahami, bahkan harus lebih emosional. Jadi kedekatan antara mereka yang diwakili dengan mewakili semakin dekat, akan semakin baik menjalankan fungsi keterwakilannya," bebernya. Sebelumnya, delapan partai politik menolak dikembalikannya lagi sistem proporsional tertutup. Kedelapan partai di DPR itu yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, PKB, PKS, PPP, dan PAN. Hanya satu partai yang menginginkan sistem pemilu proporsional tertutup yakni PDI Perjuangan. Z-3Janganlahmembeli kucing dalam karung, bisa jadi karungnya saja kelihatan bagus, tapi isinya belum tentu berkualitas. Bagi saya potret tawuran bacaleg pada saat pendaftaran di KPU pusat kemarin, menunjukkan betapa memprihatinkannya kualitas mereka, bayangkan belum jadi wakil rakyat, sudah merasa sok kuasa, apalagi kalau sudah memegang kekuasaan.
Posted on Maksud Membeli sesuatu dengan tidak melihatnya
Agar"Tidak Beli Kucing dalam Karung", Begini Tips Membeli Mangga yang Berkualitas . Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Jum'at 07 April 2017 05:05 Oleh karena itu, pilihlah mangga dengan tekstur penuh, berisi, dan bulat. Lebih bagus lagi jika Anda membeli dengan tangkainya. Mangga matang terkadang memiliki titik-titik atau bercak